Kualitas Air

1. Kekeruhan.

Air yang mengadung material kasat mata dalam larutan disebut keruh. kekeruhan dalam air terdiri dari lempung, liat dan bahan organik, dan mikro-organisme. kekeruhan terutama disebabkan oleh terjadinya erosi tanah di DAS maupun di saluran/sungai. Air sungai biasanya lebih keruh pada saat terjadi hujan lebat dibandingkan pada kondisi normal. Kekeruhan tergantung pada konsentrasi partikel-partikel padat yang ada di dalam air. tingkat kekeruhan air biasanya diukur dengan alat yang disebut turbidmeter. kekeruhan untuk air minum di batasi tidak lebih dari 10 mg/L (skala silika), lebih baik jika tidak melebihi 5 mg/L.

Lumpur yang berasal dari erosi tanah yang terbawah aliran permukaan sampai ke saluran/sungai atau badan air lainnya dapat menyebabkan polusi, kemurnian air berkurang dan air menjadi keruh. kekeruhan ini akan menghalangi penetrasi sinar matahari kedalam air. Akibatnya proses fotosintesis tumbuhan di alam air tidak dapat berlangsung. kandungan CO2 dalam air meningkat dan sebaliknya kandungan O2 menurun. penurunan O2 ini mempengaruhi kehidupan di air.

2.  Warna.

Air murni tidak berwarna. warna dalam air diakibatkan oleh adanya material yang larut atau koloid dalam suspensi atau mineral. Air yang mengalir melewati rawa atau tanah yang mengandung mineral memungkinkan untuk mengambil warna material tersebut tersebut. Batas intensitas warna yang dapat diterima adalah 5 mg/L. sinar matahari secara alamiah mempunyai sifat disinfeksi dan menggelantang pada bahan pewarna air, tetapi pengaruhnya hanya pada kedalaman beberapa centimeter dari permukaan air keruh. untuk air yang jernih, pengaruh penggelantangan dapat mencapai kedalaman 1,5 meter.

Image result for pencemaran air oleh limbah pabrik

Pada umumnya perairan alami berwarna, dan sebagai pegangan perlu ada ukuran untuk menilai warna air itu. untuk itu dipakai standar warna yang dibuat dari garam platina dan cobal dalam konsentrasi tertentu yang dipakai sebagai pembanding warna ( Pt/Co).

Substansi logam, material-material humus, gambut, ganggang atau protozoa, pembuangan dari industri-industri yang juga merupakan sebab adanya warna dari air.

Sama halnya dengan kekeruhan, jika tubuh air memiliki warna yang tidak sesuai dengan stardar warna air pada biasanya yang diakibatkan oleh pencemaran logam-logam dari pembuangan industri dan pencemaran yang diakibatkan oleh organisme misalnya ganggang dan protosa, maka akan mengakibatkan kemurnian air berkurang. kemurnian air ini akan menghalangi penetrasi sinar matahari kedalam air. Akibatnya proses fotosintesis tumbuhan di alam air tidak dapat berlangsung. kandungan CO2 dalam air meningkat dan sebaliknya kandungan O2 menurun. penurunan O2 ini mempengaruhi kehidupan di air.

3. Suhu/ temperatur, 

temperatur ini merupakan hal yang penting dalam kaitannya dengan tujuan penggunaannya, pengelolaan untuk menghilangkan bahan-bahan pencemar serta pengangkutannya. temperatur air tergantung pada sumbernya. temperatur nomal air di alam (tropis) sekitar 20ºC sampai 30ºC. untuk sistem air bersih, temperatur ideal berkisar 5ºC sampai 10ºC.

Temperatur ini dapat diukur langsung dilapangan dengan menggunakan termometer air.

Pengaruh temperatur terhadap organisme sangat besar sehingga pertumbuhannya dan persebarannya benar-benar tergantung pada temperatur, terutama dalam melakukan aktivias dari organisme tersebut. hal ini disebabkan karena organisme memiliki pesyaratan suhu lingkungan yang ideal atau suhu optimum bagi kehidupannya, serta batas suhu maksimum dan minimum untuk hidup, yang dinamakan toleransi spesies terhadap suhu.

4. Daya Hantar Listrik

Jumlah garam terlarut dapat didekati dengan harga daya hantar listrik (DHL = EC). Daya hantar listrik (electric conductance) adalah sifat air menghantarkan listrik; air sebagai media penghantar listrik. Air yang banyak mengandung garam akan mempunyai harga daya hantar listrik yang tinggi. Daya hantar listrik dinyatakan dengan decisiemens per meter (dS/m) atau dalam millihos per centimeter (mmhos/cm). berdasarkan daya hantar listriknya air diklasifikasikan menjadi empat golongan yaitu:

Tabel……klasifikasi air berdasarkan daya hantar listriknya

No.

Golongan

simbol Tingkat salinitas

(dS/m)

1

Rendah

C1

0,1-0,25

2

Sedang

C2

0,25-0,75

3

Tinggi

C3

0,75-2,25

4

Sangat tinggi

C4

2,25-5,0

 

Pengukurannya dengan EC meter, karena satuannya sangat kecil, maka digunakan satuan microsiemen (m S/cm) atau mikromhos (mmhos/cm). Daya hantar listrik ini diukur pada suhu standar 250C. Apabila pengukurannya pada suhu di atas atau di bawah 25 0C maka harus dilakukan koreksi, yaitu dengan menggunakan rumus:

DHL 250C =

DHL t 0C

1 + 0,2,02 (t – 25)

Airtanah pada umumnya mempunyai harga 100 – 5.000 mS/cm. Besaran daya hantar listrik dapat dikonversikan dengan besaran jumlah garam terlarut (mg/l), yaitu:

1 mili mho/Sm (103 mmho/cm)    =   640 mg/l

atau

1 mg/l    =   1.56 mS/cm.

Harga konversi tersebut sebenarnya bermacam-macam tergantung dari jenis garamnya; yaitu 1 mili mho/Sm berkisar antara 450 mg/l untuk garam MgCl sampai 1.000 mg/l untuk garam Na HCO3. Klasifikasi air berdasarkan harga daya hantar listrik diperlihatkan dalam Tabel … berikut.

 

Tabel …   Klasifikasi air berdasarkan daya hantar listrik (DHL)

DHL (mmho/Sm pada 250C)

Jenis air

        0,055

air murni

      0,5 – 5,0

air suling

         5 – 30

air hujan

       30 – 2.000

airtanah

35.000 – 45.000

air laut

Konsentrasi garam yang berlebihan dalam air dapat berpengaruh negatif sebagai berikut;

  1. Mengurangi aktifitas osmosis tanaman sehingga mencegah penyerapan nutrisi dari tanah.
  2. Secara tidak langsung mempengaruhi proses metabolisme melalui aksi kimianya.
  3. mengurangi permeabelitas tanah.
  4. Mencegah aerasi yang memadai.
  5. Mencegah drainase yang memadai.

Leave a comment